Detik-detik Rayakan Waisak Umat Buddha Di Candi Borobudur

Detik-detik Rayakan Waisak Umat Buddha Di Candi Borobudur – Umat Buddha dari bermacam wilayah bergabung rayakan beberapa detik Waisak 2019 pada waktu 04.11 WIB di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5).

Beberapa detik perayaan Waisak disinyalir dengan pemukulan gong sejumlah 3 kali, pemercikan air karunia, serta pembacaan Paritta Jayanto serta umat punya sikap anjali.

Seperti ditulis Di antara, Biksu Wongsin Labhiko Mahathera membimbing meditasi Waisak. Saat meditasi, situasi berjalan hening. Lantas, pemukulan gong sejumlah 1 kali berarti berakhirnya meditasi.

Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira mengemukakan banyak umat manusia cuma tertarik serta tertuju pada dimensi di luar dianya sendiri namun juga memuja keluar, tetapi tak mendalami hati, tak dapat introspeksi, serta tak dapat revisi diri.

“Bagaimana ia dapat melatih diri, bila tak memperlihatkan kesejatian diri serta bagaimana ia dapat bebas dari siklus tumimbal lahir,” tuturnya.

Menurutnya, biasanya umat tak mendalami hati serta tak memperlihatkan kesejatian diri, sampai-sampai banyak manusia hatinya terlantar, gelap, kotor, sakit, serta menjalar.

“Oleh karena itu hati kita berubah menjadi bingung, berlaku tidak baik, tradisi tidak baik, sifat tidak baik, serta nasib lantas jadi tidak baik. Imbasnya, jalinan dengan keluarga serta penduduk jadi tidak baik, sebab hati gak diatur, hati simpel terhasut, terjebak, dan terbius oleh keadaan di luar,” tambah Tadisa dalam renungan Waisak.

Sebelum beberapa detik Waisak, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hadir mengikuti perayaan pada Sabtu (18/5). Dalam sambutannya, dia membawa umat Buddha untuk mempelajari diri.

“Saya bertindak sebagai Menteri Agama mengemukakan perkataan selamat memperingati Tri Suci Waisak terhadap semuanya umat Buddha di Indonesia, mudah-mudahan karunia Tri Suci Waisak bawa kebahagiaan serta kedamaian untuk semuanya umat manusia,” katanya dilansir Detik.