Ekosistem Tak Seimbang Pupolasi Burung Pun Berkurang

Ekosistem Tak Seimbang Pupolasi Burung Pun Berkurang – Populasi ulat bulu ‘meledak’ di Pasuruan. Sekurang-kurangnya tiga desa di serang hama ini. Ulat menyerang pohon, rumah, sekolah sampai rumah beribadah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, M Ichwan, mengatakan ulat bulu yg menyerang Desa Capang, Gajahrejo serta Palanngsari di Kecamatan Purwodadi, dalam category gak lumrah.

” Sempat dahulu peristiwa di lokasi Timur, bila gak salah di Lekok, akan tetapi gak terjadi lama serta jumlah lumrah, ” kata Ichwan kala dilakukan konfirmasi, Rabu (26/6/2019) .

Ichwan mengemukakan, tidak cuman berlangsung lantaran perubahan musim, ulat bulu tampak dalam banyaknya besar gara-gara jadi tidak seimbang ekosistem. ” Jadi mereka migrasi dari habitatnya yg gak pantas ke tempat semakin nyaman, ” terangnya.

Staf Sektor Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Rudi Hartono memberi tambahan banyaknya ulat bulu yg banyak sekali lantaran pemangsa alami mereka hilang atau jauh menyusut. Pemangsa alami itu salah satunya burung serta rangrang.

” Peristiwa ini pun memberikan pemangsa alami udah hilang. Di lebih kurang sini udah jarang-jarang ditemui burung, lantaran mungkin diincar atau berganti tempat. Semut rangrang pun selayaknya jadi predator ulat, ” terangnya.

Perihal sama disingkap Misbahul Khoir, staf di Sisi Pengatur Hama. ” Populasi ulat bulu meledak lantaran aspek cuaca serta bahan pangan yg melimpah di sini. Ulat bulu yg berada pada desa ini termasuk juga serangga netral. Namun lantaran jumlah banyak, menganggu penduduk. Jadi mesti dihancurkan, ” kata Misbahul Khoir.

Dinas Pertanian dibantu penduduk serta aparat desa sejak mulai tiga hari udah melaksanakan penyemprotan buat melenyapkan ulat bulu. Ini hari akan juga dilaksanakan pembasmian. Pembasmian bakal dilaksanakan hingga selesai.

Ulat bulu menyerang pemukiman penduduk di Dusun Semambung, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, sejak mulai hari raya Idul Fitri waktu lalu. Tidak cuman di Desa Capang, ulat bulu ada juga di Desa Gajahrejo serta Palangsari, akan tetapi jumlah gak subtansial.

Tidak cuman melekat di pohon, ulat pun ada di pagar, tembok, kritis bahkan juga masuk ke rumah. Ulat pun menyerang salah satunya sekolah serta tempat beribadah.